Selasa, 06 Januari 2015

Transliterasi Arab-Latin



TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu: Afiyati Handayu Diyah Fitriyani, M.Pd.




Disusun oleh:
Kurnia Astary                                    NIM. 14140050
Lathifatun Nafi’ah                              NIM. 14140051
Prada Galuh Wardanti                        NIM. 14140052
Jazilaturrokhmah Anis                        NIM. 14140053



PROGARAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2014




KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Transliterasi Arab-Latin” untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini berisi pedoman transliterasi Arab-Latin.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Ibu Afiati Handayu D.F. sebagai dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan; kasih; dan kepercayaan yang begitu besar, teman-teman yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini baik itu bantuan tenaga; pikiran; dan waktunya, serta pihak-pihak lain yang belum kami sebutkan terima kasih atas bantuannya.
Dari makalah ini kami tahu bahwa banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.



Yogyakarta, 16 Desember 2014

                          Penulis





BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan sebuah bahasa dunia tidak mungkin dapat lepas dari pergaulan antara bahasa itu sendiri dengan bahasa dunia lainnya. Bahasa Indonesia, sebagai salah satu bahasa dunia yang dipergunakan oleh lebih kurang 200 juta masyarakat Indonesia pun tidak dapat mengelak kenyataan bahwa bahasa Indonesia yang kita gunakan ini telah menjadi bahasa besar, slah satu sumber pendukungnya adalah berkat pergaulannya dengan bahasa asing. Salah satu bahasa asing yang telah berperan besar dalam perjalanan sejarah bahasa Indonesia adalah bahasa Arab.
Transliterasi merupakan pedoman alih aksara atau ejaan dari bahasa satu ke bahasa yang lain. Transliterasi juga merupakan sebuah sarana yang diperlukan untuk menjembatani keadaan saling tidak mengerti antar bangsa yang disebabkan perbedaan bahasa dan tulisan, seperti antara bahasa Indonesia dengan bahasa Arab.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa pengertian dari transliterasi?
1.2.2        Bagaimana pedoman penggunaan transliterasi?





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Transliterasi    
Sistem penulisan lambang bunyi disebut dengan transliterasi. Secara bahasa, transliterasi berasal dari bahasa Inggris “transliteration” yang artinya lambang bunyi, fonem atau kata dalam sistem penulisan atau lambang yang ditentukan menurut aturan tata bahasa. Dari pengertian ini, dapat diketahui bahwa transliterasi berhubungan dengan lambang bunyi dan sistem penulisan.
Dalam Webster`s Now 20th Century Dictionary, transliterasi diambil dari kata kerja “transliterate” yang berarti to write or spell (words, etc) in the alphabetical characters of another language that represent the same sound or sounds. Dalam pengertian ini, transliterasi dapat diartikan sebagai penulisan dan pengucapan karakter huruf asing dalam bentuk lambang yang mempunyai bunyi yang sama.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, transliterasi diartikan sebagai penyalinan dengan penggantian huruf abjad satu ke abjad yang lain. Dalam pengertian ini, transliterasi hanyalah sebuah penggantian abjad saja, bukan penggantian lambang bunyi sebagaimana yang telah tersebut dalam pengertian sebelumnya.
Disimpulkan bahwa transliterasi adalah penulisan atau pengucapan lambang bunyi bahasa asing yang dapat mewakili bunyi yang sama dalam sistem penulisan suatu bahasa tertentu. Sedangkan transliterasi Arab-Latin adalah penyalinan lambang bunyi huruf Arab ke dalam sistem penulisan huruf latin.



2.2 Pedoman Transliterasi
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.

2.2.1        Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
Nama
Huruf
Latin
Keterangan
ا 
ب
ت
ث
ج
Alif
ba’
ta’
sa’
jim
Tidak dilambangkan
b
t
j
Tidak dilambangkan
Be
Te
Es (dengan titik diatas)
Je

ح
خ
د
ذ
ر

ha’
kha’
dal
zal
ra’

kh
d
ż
r

Ha (dengan titik di bawah)
Ka dan Ha
De
Zet (dengan titik di atas)
Er

ز
س
ش
ص
ض

zai
sin
syin
sad
dad

z
s
sy

Zet
Es
Es dan Ye
Es (dengan titik di bawah)
De (dengan titik dibawah)

ط
ظ
ع
غ
ف
Ta
za
‘ain
gain
fa’
g
f
Te (dengan titik dibawah)
Zet (dengan titik dibawah)
Koma terbalik diatas
Ge
Ef

ق
ك
ل
م
ن


qaf
kaf
lam
mim
nun

q
k
l
m
n


Qi
Ka
El
Em
En

و
ه
ء
ي
wawu
ha’
hamzah
ya’
w
h
y
We
Ha
Apostrof
Ye


2.2.2        Vokal

            Vokal bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal (monoftong) dan vokal rangkap (diftong). Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat, yaitu fathah  (ـــــــَــــ) untuk vokal a, kasroh  (ــــــــِـــــ) untuk vokal i, dan dhummah  (ــــــــُـــــ) untuk vokal u.  Vokal rangkap bahasa Arab lambangnya berupa gabungan antara harakat dan huruf yaitu  au yaitu harakat a (fathah) diikuti wawu (و) sukun (mati), dan  ai yaitu harakat  a (fathah) diiringi huruf ya’ (ي) sukun (mati).
Contoh vokal tunggal :          كَسَرَ    ditulis     kasara
                                                               جَعَلَ    ditulis     ja‘ala



Contoh vokal rangkap :
a.       Fathah + yā’ tanpa dua titik yang dimatikan ditulis ai (أي).
Contoh:    كَيْفَ       ditulis     kaifa
b.      Fathah + wāwu mati ditulis au (او).
Contoh:    هَوْلَ       ditulis     haula

2.2.3        Maddah

            Maddah atau vokal panjang yang di dalam bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, transliterasinya berupa huruf dan tanda. Vokal panjang ditulis, masing-masing dengan tanda hubung (-) diatasnya.

Tanda
Nama
Huruf Latin
Nama
اَ
Fathah dan alif
Â
a dengan garis di atas
...ي َ
Atau fathah dan ya
 ِ...ي
Kasrah dan ya
Î
i dengan garis di atas
ُ...و
Dammah dan wau
Û
u dengan garis di atas

Contoh :          قَالَ        ditulis     qâla                                                          
                                    قِيْلَ        ditulis     qîla
                                  يَقُوْلُ      ditulis     yaqûlu


2.2.4        Ta’ marbutah 

            Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu : ta’ marbutah yang hidup atau mendapat harakat  fathah, kasrah,  dan dammah, transliterasinya adalah [t]. Sedangkan ta’ marbutah yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya adalah [h].
            Kalau pada kata yang berakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).

Contoh :          رَوْضَةُ اْلاَطْفَالِ   ditulis   rauḍah al-aṭfāl
                                 رَوْضَةُ اْلاَطْفَالِ   ditulis   rauḍatul aṭfāl
2.2.5        Syaddah

            Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid, dalam transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang diberi tanda syaddah.
            Jika hurufى   ber-tasydid di akhir sebuah kata dan didahului oleh huruf kasrah ــــِـىّ, maka ia ditransliterasi seperti huruf maddah (i).

Contoh :          رَبَّنَا          ditulis     rabbanâ
                                       الحَدُّ          ditulis     al-ḥaddu

2.2.6        Kata Sandang Alif + Lam (ال)

            Transliterasi kata sandang dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a.       Kata sandang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu atau huruf lam diganti dengan huruf  yang mengikutinya.

Contoh :     الرَّجُلُ       ditulis      ar-rajulu
                                     الشَّمْسُ    ditulis     as-syamsu
b.      Kata sandang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditulis al-.
Contoh :     اَلْمَلِكُ           ditulis        al-Maliku
                    القَلَمُ           ditulis        al-qalamu

2.2.7        Hamzah

      Hamzah (ء) yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika ia terletak di tengah atau di akhir kata, maka ditulis dengan tanda apostrof (’).

2.2.8        Penulisan Kata

      Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim maupun huruf, ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata tersebut bisa dilakukan dengan dua cara, bisa terpisah per kata dan bisa pula dirangkaikan.
      Contoh :
                       وَاِنَّ اللهَ لَهُوَ خَيْرٌ الرَّازِقِيْنَ
Ditulis:    Wa innallâha lahuwa khair al-râziqîn atau
Wa innallâha lahuwa khairurrâziqîn

2.2.9        Huruf Kapital

      Walaupun dalam sistem huruf Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf kapital tetap digunakan. Penggunakan huruf kapital sesuai dengan EYD, di antaranya huruf kapital digunakan untuk penulisan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Penggunaan huruf capital untuk allah hanya berlaku bila dalam tulisan arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain sehingga ada huruf / harakat yang dihilangkan, huruf capital tidak dipergunakan.

Contoh :    البُخاَرِي         ditulis     al-Bukhârî
                               البَيْهَقِي          ditulis     al-Baihaqî






BAB III
PENUTUP


Kesimpulan

Transliterasi berasal dari bahasa Inggristransliteration”, yang artinya, lambang bunyi, fonem atau kata dalam sistem penulisan, atau lambang yang ditentukan menurut aturan tata bahasa. Transliterasi Arab-Latin biasa digunakan untuk mengalihaksarakan tulisan Arab kedalam tulisan Latin. Pedoman transliterasi Arab-Latin berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988 terdiri atas huruf konsonan tunggal, huruf vokal, maddah, saddah, ta’ marbutah, huruf kapital, kata sandang, hamzah, penulisan kata, dan huruf kapital.





DAFTAR PUSTAKA


Al kafi, Hasbi. 2013. “Makalah Transliterasi”. Dalam http://kumpulanmakalah123. blogspot.com/2013/02/makalah-transliterasi.html di akses 06 November 2014 pukul 13.25.

Anonim.  “Pengertian Transliterasi Menurut Kamus”. Dalam http://www.referensimakalah. com/2013/03/pengertian-transliterasi-menurut-kamus.html di akses 06 November 2014 pukul 13.22

Herniti, Eneng. 2005. Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.

Rahmawati. Atika. 2014. “Transliterasi Arab-Latin”. Dalam http://atikarahmawati8. blogspot.com/2014/01/transliterasi-arab-latin_3777.html di akses 06 November 2014 pukul 13.15

Zuvara, Ressy Amalia. 2008. “Aplikasi Transliterasi dan Transkripsi Isim ‘Alam Bahasa Arab Modern Dalam Situs BBC Arabic”. Dalam  Skripsi. Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Depok.