PENGGUNAAN
BAHASA INDONESIA
DI LINGKUNGAN
AKADEMIK
Makalah
ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Semester I
Dosen
Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd, M.Pd.
Disusun oleh
Prada Galuh Wardanti
NIM 14140052
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Di negara kita,
negara Indonesia, semua tahu bahwa bahasa nasional negara kita adalah bahasa
Indonesia. Negara kita memiliki banyak pulau yang setiap daerah pasti mempunyai
bahasa daerah yang berbeda, tapi perbedaan itu tidak menjadikan setiap daerah
tidak dapat bersatu. Jika kita berkomunikasi dengan orang dari daerah lain
namun kita tidak mengerti bahasanya karena dia menggunakan bahasa daerahnya, jangan
khawatir karena ada jalan tengahnya yaitu menggunakan bahasa Indonesia. Dengan
begitu, sangat penting sekali bahasa nasional kita, bahasa Indonesia yang
sebagai pemersatu bangsa. Lain halnya jika yang kita hadapi dari bangsa lain,
kita harus bisa dan mengerti bahasanya atau dia yang tahu bahasa kita agar
komunikasi bisa berlangsung.
Seiring dengan
perkembangan zaman, perkembangan bahasa saat ini semakin tak karuan.
Adanya bahasa gaul memotensi munculnya bahasa anak muda zaman sekarang, entah
bahasa alay atau bahasa alien namanya. Penggunaan bahasa
Indonesia pun hanya digunakan pada saat acara resmi saja, selebihnya bebas
menggunakan bahasa apa saja. Memang penggunaan bahasa tergantung dengan tempat
dan dengan siapa kita biacara, namun di zaman sekarang tak jarang orang yang
menggunakan bahasa seenaknya sendiri, tidak memikirkan dimana dan kepada siapa
kita berbicara.
Di sini, penulis membahas sedikit tentang
penggunaan bahasa di lingkungan akademik. Di lingkungan akademik yang banyak
dengan orang-orang dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke, bahkan ada
pula yang dari luar negeri. Oleh karena itu, kita sebagai anak bangsa
Indonesiaharus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebab telah
disebutkan tadi bahwa bahasa sebagai cermin bagi masyarakatnya, terlebih
penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan akademik.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
peran penggunaan bahasa Indonesia?
2.
Bagaimana
penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan akademik?
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Peran Penggunaan Bahasa Indonesia
Bahasa sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya, karena
bahasa merupakan budaya masyarakat. Bahasa, masyarakat, dan budaya adalah
intitas yang erat berpadu. Ketiadaan salah satunya menyebabkan ketidakadaan
yang lainnya. Selain sebagai penanda eksistensi budaya, bahasa juga merupakan
cermin bagi keberadaan masyarakatnya. Hampir pasti bahasa menunjukkan
bangsanya, pada bangsa yang maju bahasanya juga maju, tertata, dan bermartabat
(Rahardi, 2013:1).
Penggunaan bahasa Indonesia mengenal variasi-variasi, artinya bahasa
Indonesia yang digunakan oleh seseorang mengandung perbedaan dengan penggunaan
oleh orang lainnya. Penggunaan bahasa yang bervariasi itu dapat dikarenakan
oleh faktor lingkungan sosial atau lingkungan geografisnya (Rusyana, 1984:
139-140). Kita tahu bahwa setiap daerah mempunyai bahasa daerah atau dialek
yang berbeda-beda dan penggunaan bahasa dengan seseorang juga pasti berbeda,
misal dengan teman sebaya, orang tua, yang lebih muda, ataupun dengan orang
yang belum dikenal, penggunaan bahasa berdasarkan tempat juga berbeda-beda
misal penggunaan bahasa di lingkungan keluarga berbeda dengan penggunaan bahasa
di lingkungan sekolah berbeda juga di tempat umum dan lain juga di
tempat-tempat resmi atau tempat formal misal di kantor dan sebagainya, nah
itulah variasi dalam penggunaan bahasa.
Rusyana, (1984:
152) juga mengatakan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan akademik
sangatlah berperan yaitu sebagai alat komunikasi dan sebagai unsur yang
memberikan corak keindonesiaan kepada mahasiswa untuk mengembangkan tata
kehidupan kampus, digunakan dalam kegiatan pendidikan mahasiswa yaitu pada saat
kegiatan perkuliahan; pembuatan karya tulis; dan dalam kegiatan membaca, dalam
pemeliharaan yaitu saat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Walaupun tak sedikit
buku-buku wajib dan bahasa komunikasi ilmu dan teknologi di dunia
menggunakan bahasa asing. Bahasa juga berperan sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri yaitu
sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik
berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu
juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang
kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
Dengan beberapa peranan penggunaan bahasa
Indonesia tersebut, kita sebagai masyarakat akademik, khususnya dosen dan
mahasiswa agar mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar supaya
tercipta pembangunan masyarakat akademik lebih maju, sesuai dengan tujuan.
Budaya berkomunikasi dengan bahasa Indonesia pun meningkat.
Peran
penggunaan bahasa yang paling pokok adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pembicara kepada
pendengar melalui sarana bahasa secara lisan dan tulisan. Komunikator atau
pembicara menyampaikan informasi lewat kalimat-kalimat yang dianggap dapat
menjelaskan maksud yang ingin diungkapkan. Kalimat-kalimat tersebut harus dapat
dipahami oleh pendengar agar nantinya mendapatkan respons berupa jawaban atau
tanggapan yang sesuai. Untuk mencapai komunikasi yang baik dan lancar, kalimat
yang disampaikan harus efektif dan komunikatif.
Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa
semua yang dirasakan, pikiran, dan yang diketahuinya kepada orang lain. Sebagai
alat komunikasi, bahasa merupakan penyampaian sesuatu yang memungkinkan terciptakan
kerja sama dengan orang lain. Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi,
memiliki tujuan agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons
pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.
B.
Penggunaan Bahasa Indonesia di Lingkungan Akademik
Di lingkungan akademik banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan,
misalnya kegiatan perkuliahan, diskusi, bimbingan, ujian, penelitian, seminar,
dan sebagainya yang semua kegiatan itu diperlukan komunikasi, yaitu bahasa,
baik bahasa lisan atau bahasa tulisan. Namun tidak jarang mereka, terutama
mahasiswa menggunakan bahasa yang bebas, tidak baku, bahkan tidak sesuai dengan
kaidah bahasa. Seharusnya mereka menggunakan bahasa Indonesia yang baku, walaupun
hubungan dosen dan mahasiswa akrab namun suasana resmi perkuliahan harus tetap dijaga.
Untuk kepentingan pendidikan juga, martabat dosen dan mahasiswa tetap
masing-masing harus ditegakkan, karena betapapun akrabnya mereka, tetap saja
ada norma yang mengatur hubungan dosen dengan mahasiswa.
Penggunaan bahasa merupakan salah satu bentuk tingkah laku. Tata krama
antara dosen dan mahasiswa akan tercermin dalam penggunaan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dengan ragam baku. Namun, tentu tidak perlu kaku, mungkin
terselip juga penggunaan bahasa ragam santai. Akan tetapi dalam perkuliahan
hendaknya menggunakan bahasa Indonesia ragam baku.
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang tidak menyinggung lawan
bicara, dan tiap katanya adalah bagian dari kata-kata dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan dengan
pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu
mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan
benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan
kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari kata baik dan
benar yang keduanya memiliki arti.
Pertama, bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) yaitu bahasa yang sesuai
dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Hal ini harus
disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan
sudut pandang khalayak sasaran kita. Bahasa yang baik juga harus sesuai dengan
situasi, dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Dengan kata
lain, bahasa yang kita gunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman ketika berkomunikasi. Karenanya, laras bahasa yang
dipilih pun harus sesuai. Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai
situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi
sebagai berikut.
- Ragam beku (frozen) digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit
memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan
upacara pernikahan.
- Ragam resmi (formal) digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada
pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
- Ragam konsultatif (consultative) digunakan dalam pembicaraan yang
terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan
di sekolah dan di pasar.
- Ragam santai (casual) digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat
digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
- Ragam akrab (intimate) digunakan di antara orang yang memiliki
hubungan yang sangat akrab dan intim.
Kedua, bahasa yang benar, adalah bahasa yang sesuai dengan aspek kaidah (peraturan
tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan) bahasa baku, baik kaidah
untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan, seperti yang tertera dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia atau pada EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Ciri-ciri
ragam bahasa baku antara lain:
- Penggunaan kaidah tata bahasa normatif, misalnya dengan penerapan pola
kalimat baku.
- Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik
banget; uang dan bukan duit dan sebagainya.
- Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku
dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku
harus mengikuti aturan ini.
- Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini
belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan
bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek
setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/
dan bukan /abis/; serta /kalau/ dan bukan /kalo/.
- Penggunaan kalimat secara efektif.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi
logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada
kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang
benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering
menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian
bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti
interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa
disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan
bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar
di lingkungan akademik belum maksimal, terlebih pada mahasiswa yang telah akrab
dengan dosen sehingga mereka bebas menggunakan bahasa yang mereka inginkan.
Padahal penggunaan bahasa yang baik dan benar akan mencerminkan tata krama atau
tingkah laku orang tersebut yang akan mempengaruhi lingkungannya,
masyarakatnya, bahkan negaranya, sehingga dapat membentuk budaya yang
bermartabat.
B.
Saran
Penulis memberi
saran dalam penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan akademik, kepada para
dosen untuk meningkatkan dan mempertahankan dalam menggunakan bahasa Indonesia
dengan baik dan benar, baik itu kepada sesama dosen ataupun kepada para
mahasiswa. Lebih diutamakan kepada para mahasiswa karena agar para mahasiswa
mencontoh dan menirukan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Maka terciptalah
hubungan komunikasi antara dosen dengan mahasiswa atau sebaliknya dengan
mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, sekalipun mereka sudah
akrab.
Kepada para mahasiswa sangat
disrankan juga untuk menggunaka bahasa Indonesia dengan baik dan benar
antarmahasiswa, terutama pada saat kegiatan-kegiatan kampus, seperti diskusi,
penelitian, seminar, organisasi, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Penggunaan
bahasa ini agar mahasiswa terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar dan
budaya bangsa tetap terjaga dan lestari.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. “Penggunaan Bahasa Baku Dikalangan Akademis”. Dalam http://iklanmanismadu.blogspot.com/2012/04/penggunaan-bahasa-baku-dikalangan.html
diakses Jumat, 19 Desember 2014 pukul 11.57.
Rahardi, R. Kunjana. 2013. Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta: Erlangga.
Rahmadewi, Rizki. 2013. “Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia”.
Dalam http://rizkirahmadewi.blogspot.com/2013/09/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html
diakses Selasa, 23 Desember 2014 pukul 10.21.
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan.
Bandung: CV. Diponegoro.
Seto, Deni. 2013. “Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar”. Dalam http://denyseto.blogspot.com/2013/10/penggunaan-bahasa-indonesia-yang-baik_24.html
diakses Jumat, 12 Desember 2014 pukul 11.57.
Utami Y, Dwi. 2013. “Mengidentifikasi Peranan Bahasa Indonesia
dalam Ragam Tulis Akademik”. Dalam https://dwiutamiy.wordpress.com/2013/11/30/
mengidentifikasi-peranan-bahasa-indonesia-dalam-ragam-tulis-akademik/
diakses Selasa, 23 Desember 2014 pukul 10.31.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar