Selasa, 06 Januari 2015

Penggunaan Bahasa Indonesia di Lingkungan Akademik


PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA
DI LINGKUNGAN AKADEMIK

Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
 Semester I
Dosen Pengampu: Afiati Handayu Diyah Fitriyani, S.Pd, M.Pd.



Disusun oleh
Prada Galuh Wardanti
NIM 14140052



PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2014




BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Di negara kita, negara Indonesia, semua tahu bahwa bahasa nasional negara kita adalah bahasa Indonesia. Negara kita memiliki banyak pulau yang setiap daerah pasti mempunyai bahasa daerah yang berbeda, tapi perbedaan itu tidak menjadikan setiap daerah tidak dapat bersatu. Jika kita berkomunikasi dengan orang dari daerah lain namun kita tidak mengerti bahasanya karena dia menggunakan bahasa daerahnya, jangan khawatir karena ada jalan tengahnya yaitu menggunakan bahasa Indonesia. Dengan begitu, sangat penting sekali bahasa nasional kita, bahasa Indonesia yang sebagai pemersatu bangsa. Lain halnya jika yang kita hadapi dari bangsa lain, kita harus bisa dan mengerti bahasanya atau dia yang tahu bahasa kita agar komunikasi bisa berlangsung.
Seiring dengan perkembangan zaman, perkembangan bahasa saat ini semakin tak karuan. Adanya bahasa gaul memotensi munculnya bahasa anak muda zaman sekarang, entah bahasa alay atau bahasa alien namanya. Penggunaan bahasa Indonesia pun hanya digunakan pada saat acara resmi saja, selebihnya bebas menggunakan bahasa apa saja. Memang penggunaan bahasa tergantung dengan tempat dan dengan siapa kita biacara, namun di zaman sekarang tak jarang orang yang menggunakan bahasa seenaknya sendiri, tidak memikirkan dimana dan kepada siapa kita berbicara.
 Di sini, penulis membahas sedikit tentang penggunaan bahasa di lingkungan akademik. Di lingkungan akademik yang banyak dengan orang-orang dari berbagai daerah dari Sabang sampai Merauke, bahkan ada pula yang dari luar negeri. Oleh karena itu, kita sebagai anak bangsa Indonesiaharus menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sebab telah disebutkan tadi bahwa bahasa sebagai cermin bagi masyarakatnya, terlebih penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan akademik.

B.  Rumusan Masalah
1.         Apa peran penggunaan bahasa Indonesia?
2.         Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan akademik?



BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Penggunaan Bahasa Indonesia
Bahasa sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya, karena bahasa merupakan budaya masyarakat. Bahasa, masyarakat, dan budaya adalah intitas yang erat berpadu. Ketiadaan salah satunya menyebabkan ketidakadaan yang lainnya. Selain sebagai penanda eksistensi budaya, bahasa juga merupakan cermin bagi keberadaan masyarakatnya. Hampir pasti bahasa menunjukkan bangsanya, pada bangsa yang maju bahasanya juga maju, tertata, dan bermartabat (Rahardi, 2013:1).
Penggunaan bahasa Indonesia mengenal variasi-variasi, artinya bahasa Indonesia yang digunakan oleh seseorang mengandung perbedaan dengan penggunaan oleh orang lainnya. Penggunaan bahasa yang bervariasi itu dapat dikarenakan oleh faktor lingkungan sosial atau lingkungan geografisnya (Rusyana, 1984: 139-140). Kita tahu bahwa setiap daerah mempunyai bahasa daerah atau dialek yang berbeda-beda dan penggunaan bahasa dengan seseorang juga pasti berbeda, misal dengan teman sebaya, orang tua, yang lebih muda, ataupun dengan orang yang belum dikenal, penggunaan bahasa berdasarkan tempat juga berbeda-beda misal penggunaan bahasa di lingkungan keluarga berbeda dengan penggunaan bahasa di lingkungan sekolah berbeda juga di tempat umum dan lain juga di tempat-tempat resmi atau tempat formal misal di kantor dan sebagainya, nah itulah variasi dalam penggunaan bahasa.
            Rusyana, (1984: 152) juga mengatakan bahwa penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan akademik sangatlah berperan yaitu sebagai alat komunikasi dan sebagai unsur yang memberikan corak keindonesiaan kepada mahasiswa untuk mengembangkan tata kehidupan kampus, digunakan dalam kegiatan pendidikan mahasiswa yaitu pada saat kegiatan perkuliahan; pembuatan karya tulis; dan dalam kegiatan membaca, dalam pemeliharaan yaitu saat penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Walaupun tak sedikit  buku-buku wajib dan bahasa komunikasi ilmu dan teknologi di dunia menggunakan bahasa asing. Bahasa juga berperan sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri yaitu sarana untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dalam diri seseorang, baik berbentuk perasaan, pikiran, gagasan, dan keinginan yang dimilikinya. Begitu juga digunakan untuk menyatakan dan memperkenalkan keberadaan diri seseorang kepada orang lain dalam berbagai tempat dan situasi.
 Dengan beberapa peranan penggunaan bahasa Indonesia tersebut, kita sebagai masyarakat akademik, khususnya dosen dan mahasiswa agar mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar supaya tercipta pembangunan masyarakat akademik lebih maju, sesuai dengan tujuan. Budaya berkomunikasi dengan bahasa Indonesia pun meningkat. 
Peran penggunaan bahasa yang paling pokok adalah sebagai alat komunikasi. Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari pembicara kepada pendengar melalui sarana bahasa secara lisan dan tulisan. Komunikator atau pembicara menyampaikan informasi lewat kalimat-kalimat yang dianggap dapat menjelaskan maksud yang ingin diungkapkan. Kalimat-kalimat tersebut harus dapat dipahami oleh pendengar agar nantinya mendapatkan respons berupa jawaban atau tanggapan yang sesuai. Untuk mencapai komunikasi yang baik dan lancar, kalimat yang disampaikan harus efektif dan komunikatif.
Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa semua yang dirasakan, pikiran, dan yang diketahuinya kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan penyampaian sesuatu yang memungkinkan terciptakan kerja sama dengan orang lain. Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.


B.  Penggunaan Bahasa Indonesia di Lingkungan Akademik
Di lingkungan akademik banyak sekali kegiatan-kegiatan yang dilakukan, misalnya kegiatan perkuliahan, diskusi, bimbingan, ujian, penelitian, seminar, dan sebagainya yang semua kegiatan itu diperlukan komunikasi, yaitu bahasa, baik bahasa lisan atau bahasa tulisan. Namun tidak jarang mereka, terutama mahasiswa menggunakan bahasa yang bebas, tidak baku, bahkan tidak sesuai dengan kaidah bahasa. Seharusnya mereka menggunakan bahasa Indonesia yang baku, walaupun hubungan dosen dan mahasiswa akrab namun suasana resmi perkuliahan harus tetap dijaga. Untuk kepentingan pendidikan juga, martabat dosen dan mahasiswa tetap masing-masing harus ditegakkan, karena betapapun akrabnya mereka, tetap saja ada norma yang mengatur hubungan dosen dengan mahasiswa.
Penggunaan bahasa merupakan salah satu bentuk tingkah laku. Tata krama antara dosen dan mahasiswa akan tercermin dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan ragam baku. Namun, tentu tidak perlu kaku, mungkin terselip juga penggunaan bahasa ragam santai. Akan tetapi dalam perkuliahan hendaknya menggunakan bahasa Indonesia ragam baku.
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang tidak menyinggung lawan bicara, dan tiap katanya adalah bagian dari kata-kata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan dengan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan disamping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.
Penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, terdiri dari kata baik dan benar yang keduanya memiliki arti.
Pertama, bahasa yang baik (sesuai aspek komunikatif) yaitu bahasa yang sesuai dengan sasaran kepada siapa bahasa tersebut di sampaikan. Hal ini harus disesuaikan dengan unsur umur, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran kita. Bahasa yang baik juga harus sesuai dengan situasi, dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Dengan kata lain, bahasa yang kita gunakan sesuai dengan lawan bicara, sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman ketika berkomunikasi. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai. Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.
  1. Ragam beku (frozen) digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
  2. Ragam resmi (formal) digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
  3. Ragam konsultatif (consultative) digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
  4. Ragam santai (casual) digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
  5. Ragam akrab (intimate) digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.
Kedua, bahasa yang benar, adalah bahasa yang sesuai dengan aspek kaidah (peraturan tata bahasa, pilihan kata, tanda baca, dan ejaan) bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan, seperti yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau pada EYD (Ejaan Yang Disempurnakan). Ciri-ciri ragam bahasa baku antara lain:
  1. Penggunaan kaidah tata bahasa normatif, misalnya dengan penerapan pola kalimat baku.
  2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit dan sebagainya.
  3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
  4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalau/ dan bukan /kalo/.
  5. Penggunaan kalimat secara efektif.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang  benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian  bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan  bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahasa Indonesia dengan baik dan benar di lingkungan akademik belum maksimal, terlebih pada mahasiswa yang telah akrab dengan dosen sehingga mereka bebas menggunakan bahasa yang mereka inginkan. Padahal penggunaan bahasa yang baik dan benar akan mencerminkan tata krama atau tingkah laku orang tersebut yang akan mempengaruhi lingkungannya, masyarakatnya, bahkan negaranya, sehingga dapat membentuk budaya yang bermartabat.

B.  Saran
Penulis memberi saran dalam penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan akademik, kepada para dosen untuk meningkatkan dan mempertahankan dalam menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik itu kepada sesama dosen ataupun kepada para mahasiswa. Lebih diutamakan kepada para mahasiswa karena agar para mahasiswa mencontoh dan menirukan dalam penggunaan bahasa Indonesia. Maka terciptalah hubungan komunikasi antara dosen dengan mahasiswa atau sebaliknya dengan mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, sekalipun mereka sudah akrab.
Kepada para mahasiswa sangat disrankan juga untuk menggunaka bahasa Indonesia dengan baik dan benar antarmahasiswa, terutama pada saat kegiatan-kegiatan kampus, seperti diskusi, penelitian, seminar, organisasi, dan kegiatan-kegiatan lainnya. Penggunaan bahasa ini agar mahasiswa terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan benar dan budaya bangsa tetap terjaga dan lestari.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. “Penggunaan Bahasa Baku Dikalangan Akademis”. Dalam http://iklanmanismadu.blogspot.com/2012/04/penggunaan-bahasa-baku-dikalangan.html diakses Jumat, 19 Desember 2014 pukul 11.57.
Rahardi, R. Kunjana. 2013. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.

Rahmadewi, Rizki. 2013. “Peranan dan Fungsi Bahasa Indonesia”. Dalam http://rizkirahmadewi.blogspot.com/2013/09/peranan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html diakses Selasa, 23 Desember 2014 pukul 10.21.
Rusyana, Yus. 1984. Bahasa dan Sastra dalam Gamitan Pendidikan. Bandung: CV. Diponegoro.
Seto, Deni. 2013. “Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar”. Dalam http://denyseto.blogspot.com/2013/10/penggunaan-bahasa-indonesia-yang-baik_24.html diakses Jumat, 12 Desember 2014 pukul 11.57.
Utami Y, Dwi. 2013. “Mengidentifikasi Peranan Bahasa Indonesia dalam Ragam Tulis Akademik”. Dalam https://dwiutamiy.wordpress.com/2013/11/30/ mengidentifikasi-peranan-bahasa-indonesia-dalam-ragam-tulis-akademik/ diakses Selasa, 23 Desember 2014 pukul 10.31.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar