TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu: Afiyati Handayu Diyah
Fitriyani, M.Pd.
Disusun oleh:
Kurnia
Astary NIM. 14140050
Lathifatun
Nafi’ah NIM. 14140051
Prada
Galuh Wardanti NIM.
14140052
Jazilaturrokhmah
Anis NIM. 14140053
PROGARAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS
ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2014
KATA
PENGANTAR
Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin,
banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala
puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Transliterasi Arab-Latin” untuk
memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini berisi pedoman
transliterasi Arab-Latin.
Dalam
penyusunan makalah ini, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak,
karena itu kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: Ibu
Afiati Handayu D.F. sebagai dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, kedua orang tua
dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberikan dukungan; kasih; dan
kepercayaan yang begitu besar, teman-teman yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini baik itu bantuan tenaga; pikiran; dan waktunya, serta
pihak-pihak lain yang belum kami sebutkan terima kasih atas bantuannya.
Dari makalah
ini kami tahu bahwa banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik
lagi. Akhir kata kami berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Yogyakarta,
16 Desember 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan dan perkembangan sebuah bahasa dunia tidak mungkin dapat
lepas dari pergaulan antara bahasa itu sendiri dengan bahasa dunia lainnya.
Bahasa Indonesia, sebagai salah satu bahasa dunia yang dipergunakan oleh lebih
kurang 200 juta masyarakat Indonesia pun tidak dapat mengelak kenyataan bahwa
bahasa Indonesia yang kita gunakan ini telah menjadi bahasa besar, slah satu
sumber pendukungnya adalah berkat pergaulannya dengan bahasa asing. Salah satu
bahasa asing yang telah berperan besar dalam perjalanan sejarah bahasa
Indonesia adalah bahasa Arab.
Transliterasi merupakan pedoman alih aksara atau ejaan dari bahasa
satu ke bahasa yang lain. Transliterasi juga merupakan sebuah sarana yang
diperlukan untuk menjembatani keadaan saling tidak mengerti antar bangsa yang
disebabkan perbedaan bahasa dan tulisan, seperti antara bahasa Indonesia dengan
bahasa Arab.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa
pengertian dari transliterasi?
1.2.2
Bagaimana
pedoman penggunaan transliterasi?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Transliterasi
Sistem penulisan lambang bunyi disebut dengan transliterasi. Secara bahasa,
transliterasi berasal dari bahasa Inggris “transliteration” yang artinya
lambang bunyi, fonem atau kata dalam sistem penulisan atau lambang yang
ditentukan menurut aturan tata bahasa. Dari pengertian ini, dapat diketahui
bahwa transliterasi berhubungan dengan lambang bunyi dan sistem penulisan.
Dalam Webster`s Now 20th Century Dictionary, transliterasi diambil dari
kata kerja “transliterate” yang berarti to write or spell (words, etc) in
the alphabetical characters of another language that represent the same sound
or sounds. Dalam pengertian ini, transliterasi dapat diartikan sebagai
penulisan dan pengucapan karakter huruf asing dalam bentuk lambang yang
mempunyai bunyi yang sama.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, transliterasi diartikan
sebagai penyalinan dengan penggantian huruf abjad satu ke abjad yang lain.
Dalam pengertian ini, transliterasi hanyalah sebuah penggantian abjad saja,
bukan penggantian lambang bunyi sebagaimana yang telah tersebut dalam
pengertian sebelumnya.
Disimpulkan bahwa transliterasi adalah penulisan atau pengucapan lambang
bunyi bahasa asing yang dapat mewakili bunyi yang sama dalam sistem penulisan
suatu bahasa tertentu. Sedangkan transliterasi Arab-Latin adalah penyalinan
lambang bunyi huruf Arab ke dalam sistem penulisan huruf latin.
2.2 Pedoman Transliterasi
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri
Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543
b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.
2.2.1
Konsonan Tunggal
Huruf
Arab
|
Nama
|
Huruf
Latin
|
Keterangan
|
ا
ب
ت
ث
ج
|
Alif
ba’
ta’
sa’
jim
|
Tidak dilambangkan
b
t
ṡ
j
|
Tidak dilambangkan
Be
Te
Es (dengan titik diatas)
Je
|
ح
خ
د
ذ
ر
|
ha’
kha’
dal
zal
ra’
|
ḥ
kh
d
ż
r
|
Ha (dengan titik di bawah)
Ka dan Ha
De
Zet (dengan titik di atas)
Er
|
ز
س
ش
ص
ض
|
zai
sin
syin
sad
dad
|
z
s
sy
ṣ
ḍ
|
Zet
Es
Es dan Ye
Es (dengan titik di bawah)
De (dengan titik dibawah)
|
ط
ظ
ع
غ
ف
|
Ta
za
‘ain
gain
fa’
|
ṭ
ẓ
‘
g
f
|
Te (dengan titik dibawah)
Zet (dengan titik dibawah)
Koma terbalik diatas
Ge
Ef
|
ق
ك
ل
م
ن
|
qaf
kaf
lam
mim
nun
|
q
k
l
m
n
|
Qi
Ka
El
Em
En
|
و
ه
ء
ي
|
wawu
ha’
hamzah
ya’
|
w
h
’
y
|
We
Ha
Apostrof
Ye
|
2.2.2
Vokal
Vokal
bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri atas vokal tunggal (monoftong)
dan vokal rangkap (diftong). Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa
tanda atau harakat, yaitu fathah (ـــــــَــــ) untuk vokal a, kasroh (ــــــــِـــــ)
untuk vokal i, dan dhummah (ــــــــُـــــ)
untuk vokal u. Vokal rangkap bahasa Arab lambangnya
berupa gabungan antara harakat dan huruf yaitu au yaitu harakat a
(fathah) diikuti wawu (و) sukun (mati), dan ai yaitu harakat a (fathah) diiringi huruf ya’
(ي) sukun
(mati).
Contoh vokal tunggal :
كَسَرَ ditulis
kasara
جَعَلَ ditulis
ja‘ala
Contoh vokal rangkap :
a. Fathah + yā’ tanpa dua titik yang dimatikan
ditulis ai (أي).
Contoh: كَيْفَ
ditulis kaifa
b. Fathah + wāwu mati ditulis au (او).
Contoh: هَوْلَ ditulis
haula
2.2.3
Maddah
Maddah atau vokal panjang yang di dalam
bahasa Arab dilambangkan dengan harakat dan huruf, transliterasinya berupa
huruf dan tanda. Vokal panjang ditulis, masing-masing dengan tanda hubung (-)
diatasnya.
Tanda
|
Nama
|
Huruf Latin
|
Nama
|
ا…َ
|
Fathah dan alif
|
Â
|
a dengan garis di atas
|
...ي َ
|
Atau fathah dan ya
|
||
ِ...ي
|
Kasrah dan ya
|
Î
|
i dengan garis di atas
|
ُ...و
|
Dammah dan wau
|
Û
|
u dengan garis di atas
|
Contoh :
قَالَ ditulis qâla
قِيْلَ ditulis
qîla
يَقُوْلُ ditulis yaqûlu
2.2.4
Ta’ marbutah
Transliterasi
untuk ta’ marbutah ada dua, yaitu : ta’ marbutah yang hidup atau
mendapat harakat fathah, kasrah, dan dammah, transliterasinya
adalah [t]. Sedangkan ta’ marbutah yang mati atau mendapat harkat
sukun, transliterasinya adalah [h].
Kalau
pada kata yang berakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang
menggunakan kata sandang al- serta bacaan kedua kata itu terpisah,
maka ta marbutah itu ditransliterasikan dengan ha (h).
Contoh
: رَوْضَةُ اْلاَطْفَالِ
ditulis rauḍah al-aṭfāl
رَوْضَةُ اْلاَطْفَالِ ditulis rauḍatul aṭfāl
2.2.5
Syaddah
Syaddah atau tasydid yang
dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan sebuah tanda tasydid, dalam
transliterasi ini dilambangkan dengan perulangan huruf (konsonan ganda) yang
diberi tanda syaddah.
Jika
hurufى ber-tasydid di akhir sebuah kata dan
didahului oleh huruf kasrah ــــِـىّ, maka ia ditransliterasi seperti
huruf maddah (i).
Contoh
: رَبَّنَا
ditulis rabbanâ
الحَدُّ
ditulis al-ḥaddu
2.2.6
Kata Sandang Alif + Lam (ال)
Transliterasi
kata sandang dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
a. Kata sandang diikuti huruf syamsiah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiah
ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang
langsung mengikuti kata sandang itu atau huruf lam diganti dengan
huruf yang mengikutinya.
Contoh : الرَّجُلُ
ditulis ar-rajulu
الشَّمْسُ ditulis as-syamsu
b. Kata sandang diikuti huruf qamariah
Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariah ditulis
al-.
Contoh : اَلْمَلِكُ
ditulis al-Maliku
القَلَمُ
ditulis al-qalamu
2.2.7
Hamzah
Hamzah
(ء)
yang terletak di awal kata mengikuti vokalnya tanpa diberi tanda apa pun. Jika
ia terletak di tengah atau di akhir kata, maka ditulis dengan tanda apostrof
(’).
2.2.8
Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il, isim
maupun huruf, ditulis terpisah. Bagi kata-kata tertentu yang penulisannya
dengan huruf Arab yang sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain karena ada
huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi ini penulisan kata
tersebut bisa dilakukan dengan dua cara, bisa terpisah per kata dan bisa pula
dirangkaikan.
Contoh :
وَاِنَّ اللهَ لَهُوَ خَيْرٌ الرَّازِقِيْنَ
Ditulis: Wa innallâha lahuwa khair al-râziqîn atau
Wa innallâha lahuwa khairurrâziqîn
2.2.9
Huruf Kapital
Walaupun dalam sistem huruf Arab huruf
kapital tidak dikenal, dalam transliterasi ini huruf kapital tetap digunakan.
Penggunakan huruf kapital sesuai dengan EYD, di antaranya huruf kapital
digunakan untuk penulisan huruf awal, nama diri, dan permulaan kalimat. Bila
nama diri itu didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf
kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya. Penggunaan huruf capital untuk allah hanya berlaku bila dalam
tulisan arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan
dengan kata lain sehingga ada huruf / harakat yang dihilangkan, huruf capital
tidak dipergunakan.
Contoh : البُخاَرِي
ditulis al-Bukhârî
البَيْهَقِي
ditulis al-Baihaqî
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Transliterasi berasal dari bahasa
Inggris “transliteration”, yang artinya,
lambang bunyi, fonem atau kata dalam sistem penulisan, atau lambang yang
ditentukan menurut aturan tata bahasa. Transliterasi Arab-Latin biasa digunakan
untuk mengalihaksarakan tulisan Arab kedalam tulisan Latin. Pedoman
transliterasi Arab-Latin berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama RI
dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987,
tanggal 22 Januari 1988 terdiri atas huruf konsonan tunggal, huruf vokal,
maddah, saddah, ta’ marbutah, huruf kapital, kata sandang, hamzah, penulisan
kata, dan huruf kapital.
DAFTAR
PUSTAKA
Al kafi, Hasbi.
2013. “Makalah Transliterasi”. Dalam http://kumpulanmakalah123.
blogspot.com/2013/02/makalah-transliterasi.html di akses 06 November 2014 pukul 13.25.
Anonim. “Pengertian Transliterasi Menurut Kamus”.
Dalam http://www.referensimakalah.
com/2013/03/pengertian-transliterasi-menurut-kamus.html di akses 06 November 2014 pukul 13.22
Herniti, Eneng.
2005. Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga.
Rahmawati.
Atika. 2014. “Transliterasi Arab-Latin”. Dalam http://atikarahmawati8. blogspot.com/2014/01/transliterasi-arab-latin_3777.html di akses 06 November 2014 pukul 13.15
Zuvara,
Ressy Amalia. 2008. “Aplikasi Transliterasi dan Transkripsi Isim ‘Alam Bahasa
Arab Modern Dalam Situs BBC Arabic”. Dalam Skripsi. Fakultas Ilmu Pengetahuan
Budaya Universitas Indonesia, Depok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar